6 Desember,
merupakan hari paling bersejarah bagi saya, pada tanggal itu 2 tahun yang lalu Allah SWT menunjukkan bukti kebesaranNYA kepada aya.
Memang pada hari itu saya sedikit nekat, ya nekat melapas tongkat dan mulai berjalan. padahal dokter belum memperblehkan saya berjalan tanpa tongkat. tapi pada tanggal 29 desmber 2012 kakak sepupu saya akan menikah, hari itu semua keluarga pasti berkumpul. dan saya tidak ingin mereka sedih melihat kondisiku, maka saya mempunyai niat yang kuat sebelum tgl 29 desember saya harus sudah bisa berjalan tanpa tongkat dan hadir dipernikahan saudaraku dengan kondisi yang sehat.
tahun 2012 ,
tahun yang tidak akan pernah saya lupakan sepanjang hidup saya.
mungkin karena allah terlalu sayang pada saya, pada tahun itu diberikannya osteosarcoma pada saya. tak perlu saya jelaskan apa dan bagaimana osteosarcoma itu, kalian bisa mencari informasi mengenai itu sendiri.
Tapi yang pasti, osteosarcoma telah memberikan pelajaran hidup yang begitu besar bagi saya. saya sempat di vonis untuk amputasi, tapi pihak dokter juga menyayangkan akan hal itu, karena usia saya yang masih muda.
saya merasa terpuruk, dan selalu membayangkan hal - hal buruk yang mungkinterjadi padaku, termasuk kematian.
Tapi saya lebih terpuruk lagi ketika melihat ke dua orang tua menangis melihat saya menangis. dan sejak itu, saya tanamkan dalam hati saya apapun yang terjadi pada saya karena osteosarcoma, saya tidak akan menangisi itu.
pada awalnya dokter juga meragukan kesembuhan saya, tapi yang namanya manusia hidup harus selalu berusaha, maka dokter menyarankan saya untuk mengikuti kemoterapi dan bistral.
sekitar 6 bulanan saya mengikuti terapi tersebut,
setelah kemoterapi dokter memperbolehkan saya untuk belajar menapak, sungguh nikmat yang saya tidak bisa menggambarkannya melalui kata - kata. setelah 6 bulan tidak bisa jalan dan telah diperboelhkan menapak. hanya menapak belum boleh jalan, bahagia bukan main saya.
belajar menapak lolos, dilanjutkan berjalan dengan tongkat. waktu belajar berjalan saya sedikit lupa bagaimana cara berjalan, saya bingung melangkahkan kaki saya, sampai - sampai adekku berkata seperti ini
"mbak, kalau kaki kakan maju kaki kiri diem, trs gantian kaki kiri yang maju, kaki kanan diem, gtu terus mbak"
waktu itu perkataan adekku begitu berharga dan begitu membantuku, tapi kalau sekarang saya mengingat itu pengen ketawa sendiri rasanya, heheheheh
kembali ke tgl 6 desember
didalam kamar tidur, berlahan - lahan saya mulai melepas kan tongkat saya dan mulai melangkahkan kaki. saya hampir jatuh dan berpegangan tempat tidur, tapi niat saya telah bulat saya harus membahagiakan keluarga besar saya di hari pernikahan supupu saya.
dan ternyata Allah benar - benar sayang pada saya,
saya bisa berjalan tanpa tongkat, yaaa walaupun belum sempurna betul jalannya, tapi setidaknya diacara pernikahan sepupuku nanti, saya bisa berjalan sendiri.
pada acara pernikahan sepupuku, saya juga berdandan dan berusaha tampil cantik, padahal jelas - jelas wajahku masih begitu pucat. yang terpenting bagi saya pada saat itu saya bisa membuat keluarga besar saya bahagia.
dan alhamdulillah, segala puji bagi allah.
sampai saat ini allah terus memberi kesehatan dan kegembiraan pada saya dan keluarga.
Temen - temen semua.
memang kita hidup tidak lepas dengan yang namayan cobaan ataupun ujian. kita mau naik kelas saja aja ujiannya, apalagi mau dinaikkan derajatnya oleh allah SWT.
jangan berfikir "katanya allah tidak akan memberikan ujian pada hambaNYA di luar batas kemampuan, tapi kenapa ini begitu berat bagi saya". tapi berfikirlah " bila allah memberikan ujian / cobaan ini kepada saya,berarti saya bisa melewatinya".
dan percayalah setelah kesedihan kesulitan itu akan segera berakhir dengan kegembiraan.
fa-inna ma'a al'usri yusraan
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,"